MAKALAH
PEMBERIAN KOMPENSASI
KELOMPOK 8
KELAS 4EB02
Nama NPM
Rr
Affaf Yaqutul W 26215289
Sarah
Maulidah 26215395
Sri
Mega Wulandari 26215670
Sulistyo
Wibowo 26215706
DEPOK
UNIVERSITAS GUNDARMA
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmatnya dan
karuniaNya sehingga pemulis dapat menyusun makalah “Pemberian Kompensasi”.
Makalah ini disusun dalam
rangka memenuhi salah satu tugas dalam mempelajari matakuliah softskill
Manajemen Sumber Daya Manusia. Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih
jauh dari sempurna. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan
sebaik-baiknya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk menyempurnakan makalah selanjutnya
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................ii
Daftar Isi..........................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................1
Pendahuluan......................................................................................................1
A.
Latar belakang........................................................................................1
B.
Rumusan masalah..................................................................................1
C.
Tujuan....................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................3
Pembahasan.......................................................................................................3
A.
Pengertian dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi............3
B.
Fungsi dan tujuan
pemberian kompensasi............................................3
C.
Asas kompensasi...................................................................................5
D.
Perhitungan besarnya
upah dan gaji......................................................6
E.
Keadilan dan
kelayakan dalam pemberian kompensasi........................6
F.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kompensasi....................................7
G.
Tantangan yang
dihadapi dalam menetapkan kompensasi...................8
H.
Evaluasi jabatan.....................................................................................9
I.
Pengupahan insentif............................................................................10
J.
Kompensasi pelengkap........................................................................10
K.
Keamanan dan
kesehatan karyawan....................................................11
BAB III.............................................................................................................12
Penutup.............................................................................................................12
A.
Kesimpulan..........................................................................................12
B.
Saran.....................................................................................................12
Daftar Pustaka..................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam
meningkatkan efisiensi dan produktivitasnya salah satu upaya yang ditempuh
organisasi untuk menciptakan kondisi tersebut adalah dengan memberikan
kompensasi yang memuaskan. Dengan memberikan kompensasi, organisasi dapat
meningkatkan prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan kerja karyawan.
Karyawan harus
menerima hak-haknya sebagai karyawan yaitu imbalan atau kompensasi setelah
mereka menjalankan kewajiban. Masalah kompensasi merupakan suatu yang sangat
kompleks, namun paling penting bagi karyawan maupun organisasi itu sendiri.
Kompensasi
sangat penting bagi karyawan karena besarnya kompensasi merupakan pencerminan
karyawan itu dan kepuasan kerja karyawan. Apabila kompensasi diberikan secara
tepat dan benar para karyawan akan memperoleh kepuasan kerja dan termotivasi
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Akan tetapi bila kompensasi diberikan
tidak memadai atau kurang tepat, prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja
karyawan akan menurun.
B.
Rumusan masalah
1.
Apa pengertian dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi ?
2.
Apa fungsi dan
tujuan pemberian kompensasi ?
3.
Apa asas kompensasi
?
4.
Apa perhitungan besarnya
upah dan gaji ?
5.
Apa keadilan dan
kelayakan dalam pemberian kompensasi ?
6.
Apa faktor-faktor
yang mempengaruhi kompensasi ?
7.
Apa tantangan yang
dihadapi dalam menetapkan kompensasi ?
8.
Apa pengertian evaluasi
jabatan ?
9.
Apa pengertian pengupahan
insentif ?
10. Apa kompensasi pelengkap ?
11. Apa keamanan dan kesehatan karyawan ?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui
pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi
2.
Mengetahui fungsi
dan tujuan pemberian kompensasi
3.
Mengetahui asas
kompensasi
4.
Mengetahui perhitungan
besarnya upah dan gaji
5.
Mengetahui keadilan
dan kelayakan dalam pemberian kompensasi
6.
Mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi kompensasi
7.
Mengetahui tantangan
yang dihadapi dalam menetapkan kompensasi
8.
Mengetahui
pengertian evaluasi jabatan
9.
Mengetahui
pengertian pengupahan insentif
10. Mengetahui apa yang dimaksud kompensasi pelengkap
11. Mengetahui apa itu keamanan dan kesehatan karyawan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kompensasi
Kompensasi
merupakan segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi
jasa mereka pada perusahaan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu
pelaksanaan fungsi MSDM yang berhubungan dengan semua jenis pemberian
penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian.
Pemberian kompensasi kepada karyawan harus mempunyai dasar yang logis dan
rasional.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem kompensasi
Sistem
pemberian kompensasi oleh organisasi kepada karyawan dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Faktor-faktor ini merupakan tantangan setiap organisasi untuk
menentukan kebijaksanaan kompensasi untuk karyawaan. Faktor-faktor tersebut
antara lain sebagai berikut:
a. Produktivitas
b. Kemampuan untuk
membayar
c. Kesediaan untuk
membayar
d. Suplai dan
permintaan
e. Organisasi karyawan
f. Berbagia peraturan
dan perundang-undangan.
B.
Fungsi Dan Tujuan Pemberian Kompensasi
Pemberian
kompensasi mempunyai fungsi dan tujuan. Menurut pendapat Susilo Martoyo
(1990:100), fungsi-fungsi pemberian kompensasi adalah:
1. Pengalokasian
Sumber Daya Manusia Secara Efisien.
Fungsi
ini menunjukkan bahwa pemberian kompensasi yang cukup baik pada karyawan yang
berprestasi baik, akan mendorong para karyawan untuk bekerja dengan lebih baik
dan ke arah pekerjaan-pekerjaan yang lebih produktif. Dengan kata lain, ada
kecenderungan para karyawan dapat bergeser atau berpindah dari yang
kompensasinya rendah ke tempat kerja yang kompensasinya tinggi dengan cara
menunjukkan prestasi kerja yang lebih baik.
2. Penggunaan
Sumber Daya Manusia Secara Lebih Efisien dan Efektif.
Dengan
pemberian kompensasi yang tinggi kepada seorang karyawan mengandung implikasi
bahwa organisasi akan menggunakan tenaga karyawan termaksud dengan seefisien
dan seefektif mungkin. Sebab dengan cara demikian, organisasi yang bersangkutan
akan memperoleh manfaat dan/ atau keuntungan semaksimal mungkin. Di sinilah
produktivitas karyawan sangat menentukan.
3. Mendorong
Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi.
Sebagai
akibat alokasi dan penggunaan sumber daya manusia dalam organisasi yang
bersangkutan secara efisien dan efektif tersebut, maka dapat diharapkan bahwa
sistem pemberian kompensasi tersebut secara langsung dapat membantu stabilitas
organisasi, dan secara tidak langsung ikut andil dalam mendorong stabilitas dan
pertumbuhan ekonomi negara secara keseluruhan.
Tujuan Pemberian
Kompensasi
Selain
beberapa fungsi di atas, jelas kompensasi mempunyai tujuan-tujuan positif.
Pendapat para pakar tentang tujuan pemberian kompensasi berbagai macam, namun
pada prinsipnya sama. Adapun tujuan kompensasi menurut H. Malayu S.P. Hasibuan
(2002:120) adalah sebagai berikut:
1. Ikatan
Kerja Sama
2. Kepuasan
Kerja
3. Pengadaan
Efektif
4. Motivasi
5. Stabilitas
Karyawan
6. Disiplin
7. Pengaruh
Serikat Buruh
8. Pengaruh
Pemerintah
C.
Asas Kompensasai
Program kompensasi
harus ditetapkan atas asas adil dan kayak serta dengan memperhatikan
Undang-Undang perubahan yang berlaku. Prinsip adil dan layak harus mendapat
perhatian sebaik-baiknya supaya balas jasa yang akan diberikan merangsang
gairah dan kepuasan kerja karyawan.
1. Asas
Adil
Besarnya
kompensasi yang dibayar kepada setiap Karyawan harus disesuaikan dengan
prestasi kerja, jenis pekerjaan,risiko pekerjaan, tanggung jawab, jabatan
pekerja, dan memenuhi persyaratan internal konsistensi Jadi adil bukan berarti
setiap karyawan menerima kompensasi yang sama besarnya. Asas adil harus menjadi
dasar penilaian, perlakuan dan pemberian hadiah atau hukuman bagi setiap
karyawan. Dengan asas adil akan tercipta suasana kerja yang baik, semangat
kerja, disiplin, loyalitas dan stabilisasi karyawan akan lebih baik.
2. Asas
Layak dan Wajar
Kompensasi
yang diterima karyawan dapat memenuhi kebutuhannya pada tingkat normatif yang
ideal. Tolak ukur layak adalah relatif, penetapan besarnya kompensasi
didasarkan atas batas upah minimum pemerintah dan eksternal konsistensi yang
berlaku. Manajer personalia diharuskan selalu memantau dan menyesuaikan
kompensasi dengan eksternal konsistensi yang sedang berlaku. Hal ini penting
supaya semangat kerja dan karyawan yang qualified tidak berhenti, tuntutan
serikat buruh dikurangi dan lain-lain
D.
Perhitungan Besarnya Upah Dan Gaji
Definisi Gaji menurut
Hasibuan (1999:133) adalah: :Balas jasa yang dibayar secara periodik kepada
karyawan yang tetap serta mempunyai jaminan yang pasti”. Simamora (2004:445)
dalam bukunya menjelaskan bahwa:
“Upah (wages) biasanya
berhubungan dengan tarif gaji per-jam (semakin lama jam kerjanya, semakin besar
bayarannya). Upah merupakan basis bayaran yang kerap digunakan bagi
pekerja-pekerja produksi dan pemeliharaan (pekerja kerah biru). Sedangkan gaji
(salary) umumnya berlaku untuk tarif bayaran mingguan, bulanan, dan tahunan
(terlepas dari lamanya jam kerja).
Pendapat serupa juga
diungkapkan oleh Gitosudarmo (1995:299) yang menyatakan pengertian gaji adalah:
“Imbalan yang diberikan oleh pemberi kerja kepada karyawan, yang penerimaannya
bersifat rutin dan tetap setiap bulan walaupun tidak masuk kerja maka gaji akan
tetap diterima secara penuh”.
E.
Keadilan Dan Kelayakan Dalam Pemberian Kompensasi
Sistem kompensasi dibuat
dan diatur untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu (Newman & Milkovich, 2004
: 7). Tujuan-tujuan tersebut meliputi efisiensi (efficiency), keadilan (equity)
dan kelayakan (compliance) sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang
berlaku. Tujuan efisiensi secara spesifik meliputi peningkatan produktivitas
dan pengendalian biaya tenaga
kerja. Kelayakan, sebagai sebuah tujuan, terkait dengan penerapan semua hukum
dan peraturan perundang-undangan tentang kompensasi. Bila kemudian hukum dan
peraturan perundang-undangan tersebut berubah, maka dengan sendirinya sistem
kompensasi perlu disesuaikan juga, sehingga tujuan kelayakan dapat terus
berjalan.
Keadilan
adalah suatu fundamental dari sistem kompensasi (Newman & Milkovich, 2004 :
8). Pernyataan seperti “perlakuan yang adil untuk semua pegawai” merefleksikan
sebuah perhatian terhadap keadilan. Tujuan keadilan berusaha untuk menjamin
keadilan kompensasi untuk semua individu dalam hubungan ketenagakerjaan. Tujuan
keadilan fokus kepada pembuatan sistem kompensasi yang mengenali baik
kontribusi pekerja (semakin tinggi kinerja atau pengalaman atau training maka
semakin tinggi pula kompensasi yang diberikan) dan kebutuhan pekerja
(memberikan upah minimum, atau asuransi kesehatan).
F.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kompensasi
Menurut Simamora (2003 : 438), sistem pemberian kompensasi
oleh organisasi kepada pekerjanya dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Faktor-faktor ini merupakan tantangan setiap organisasi untuk menentukan
kebijaksanaan kompensasi untuk pekerjanya. Faktor faktor tersebut antara lain
sebagai berikut:
1. Produktivitas
Organisasi apa pun berkeinginan untuk memperoleh keuntungan.
Keuntungan ini dapat berupa material, maupun keuntungan non material.
2. Kemampuan untuk membayar
Pemberian kompensasi akan tergantung kepada kemampuan
organisasi itu untuk membayar. Organisasi apa pun tidak akan membayar
pekerjanya sebagai kompensasi, melebihi kemampuannya. Sebab kalau tidak,
organisasi itu akan gulung tikar.
3. Kesediaan untuk membayar
Kesediaan untuk membayar akan berpengaruh terhadap
kebijaksanaan pemberian kompensasi kepada pekerjanya. Banyak organisasi yang
mampu memberikan kompensasi yang tinggi, tetapi belum tentu mereka mau atau
bersedia untuk memberikan kompensasi yang memadai.
4. Penawaran dan permintaan tenaga kerja
Banyak sedikitnya tenaga kerja di pasaran kerja akan
mempengaruhi sistem pemberian kompensasi. Bagi pekerja yang kemampuannya sangat
banyak terdapat di pasaran kerja, mereka akan diberikan kompensasi lebih rendah
daripada pekerja yang kemampuannya langka di pasaran kerja.
5. Serikat Pekerja
Dengan adanya organisasi-organisasi pekerja akan mempengaruhi
kebijakan pemberian kompensasi. Organisasi pekerja ini biasanya memperjuangkan para
anggotanya untuk memperoleh kompensasi yang sepadan. Apabila ada organisasi
yang memberikan kompensasi yang tidak sepadan, maka organisasi pekerja ini akan
menuntut.
6. Berbagai peraturan dan perundang-undangan
Dengan semakin baik sistem pemerintahan, maka makin baik pula
sistem perundang-undangan, termasuk di bidang perburuhan (pekerja). Berbagai
peraturan dan perundangan ini jelas akan mempengaruhi sistem pemberian
kompensasi pekerja oleh setiap organisasi, baik pemerintah maupun swasta.
G.
Tantangan Yang Dihadapi Dalam Menetapkan Kompensasi
Metode
penetapan gaji yang serasional apapun akan menghadapi tantangan – tantangannya,
sebagai berikut :
a. Standar gaji yang berlaku umum
a. Standar gaji yang berlaku umum
Beberapa jabatan harus
dibayar lebih dari yang seharusnya,karena desakan pasar.
b. Kekuatan serikat buruh
Mereka dapat
menggunakan kekuatannya untuk memperoleh gaji yang sesuai keinginan mereka
c.
Produktivitas
Pegawai tidak akan
digaji lebih pada kontribusinya yang diberikan kepada perusahaan
d. Kebijaksanaan gaji dan
upah
Beberapa perusahaan
memiliki kebijaksanaan yang menyebabkan mereka harus mengadakan penyesuaian
terhadap gaji
e. Peraturan pemerintah
Pemerintah memiliki
andil yang kuat dalam penetapan upah minimum, upah regional, upah lembur,
pembatasan usia kerja.
f. Nilai yang sebanding
dengan pembayaran yang sama
Ini berarti “comparable
worth”pembayaran yang sama terhadap pekerjaan yang sama.
H.
Evaluasi Jabatan
Menurut Drs.
Heidjrachman definisi evaluasi jabatan adalah : “suatu usaha untuk menentukan
dan membandingkan nilai suatu jabatan tertentu dengan nilai jabatan – jabatan
lainnya di dalam suatu organisasi. Ini berarti pula : penentuan nilai relatif
atau harga dari stuatu jabatan guna menyusun rangking dalam penentuan upah.
Dalam menerapkan
evaluasi jabatan terdapat beberapa faktor pendorong dalam organisasi :
·
Evaluasi jabatan
sebagai suatu metode atau dasar pengupahan, dianggap paling cocok dalam arti
memenuhi persyaratan pengupahan yang dikehendaki.
·
Metode evaluasi jabatan
bagi karyawan dirasakan mampu menjamin adanya konsistensi “internal” maupun
“eksternal”.
·
Bagi para pemimpin
perusahaan atau organisasi sendiri, penggunaan evaluasi jabatan mengurangi
keluh kesah karyawan yang bersangkutan dengan sistem pengupahan.
·
Dengan adanya sistem
evaluasi jabatan, dapat dilaksanakan sistem administrasi pengupahan. Sehingga
menghemat biaya untuk kegiatan – kegiatan tersebut.
·
Bagi pemerintah,
evaluasi jabatan akan mempercepat jalannya pembangunan.
Beberapa faktor
penghambat penerapan evaluasi jabatan :
·
Terbenturnya masalah
biaya yang diperlukan untuk evaluasi jabatan.
·
Tidak memiliki tenaga
ahli untuk menangani evaluasi jabatan.
·
Faktor pendidikan
karyawan yang rendah mengakibatkan sukar menerima informasi evaluasi jabatan.
I.
Pengupahan Insentif
Menurut
Harsono (1987:85) proses pemberian insentif dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Proses Pemberian Insentif
berdasarkan Kelompok: insentif yang diberikan kepada kelompok kerja apabila
kinerja mereka juga melebihi standar yang telah ditetapkan.
2. Proses Pemberian Insentif
berdasarkan Perorangan: insentif individu yang memberikan penghasilan tambahan selain
gaji pokok bagi individu yang dapat mencapai standar prestasi tertentu.
J.
Kompensasi Pelengkap
Hariandja (2002:13) Kompensasi pelengkap merupakan salah
satu bentuk pemberian kompensasi berupa penyediaan paket benefit dan
program- program pelayanan karyawan, dengan maksud pokok untuk mempertahankan
keberadaan karyawan sebagai anggota organisasi dalam jangka panjang. Kalau upah
dan gaji merupakan kompensasi langsung karena sung berkaitan dengan prestasi
kerja, maka kompansasi pelengkap merupakan kompensasi tidak langsung berkaitan
dengan prestasi kerja.
K.
Keamanan Dan Kesehatan Karyawan
Pembinaan kesehatan
karyawan atau anggota organisasi merupakan suatu bentuk kompensasi non
finansial yang sangat penting dalam organisasi. Keadaan aman dan sehat seorang
karyawan / anggota organisasi tercermin dalam sikap individual dan aktivitas
organisasi karyawan yang bersangkutan.
Makin baik kondisi
keamanan dan kesehatan, makin positif sumbangan mereka bagi
organisasi/perusahaan.Pada umumnya, perusahaan memperhatikan masalah keamanan
dan kesehatan karyawan justru untuk
memungkinkan terciptanya kondisi kerja yang lebih baik.Hal ini penting sekali
terutama bagi bagian-bagian organisasi yang memiliki resiko kecelakaan tinggi.
Biasanya tanggung jawab
pembinaan keamanan dan kesehatan karyawan tersebut terletak pada manajer
operasional perusahaan atau organisasi yang bersangkutan, antara lain meliputi
:
1. Pemeliharaan
peraturan-peraturan keamanan.
2. Standar kesehatan
serta pencatatan dan pelaporan kecelakaan.
3. Pengaturan
program-program kesehatan dankeamanan.
4. Pengaturan suhu
udara dalam ruang kerja, ventilasi dan keberhasilan lingkungan
5. Program-program
latihan keamanan bagi karyawan.
6.
Pengaturan-pengaturan pencegahan kecelakaan kerja dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kompensasi atau upah adalah sebuah imbalan balas jasa
dari apa yang telah seseorang kerjakan. Fungsi dari kompensasi salah satunya
adalah penggunaan sumber daya manusia secara efisien.
Kompensasi juga mempunyai tujuan yang sangat penting bagi
perkembangan suatu perusahaan. Karena tanpa adanya kompensasi, perusahaan
tersebut tidak akan berkembang.
B.
Saran
Kompensasi sangatlah penting bagi perusahaan, maka dari
itu kompensasi harus sangat diperhatikan oleh perusahaan. Karena jika masalah
kompensasi tidak berjalan dengan baik perusahaan akan kesulitan dalam mencapai
tujuannya karena menurunnya aspirasi kinerja karyawan karena tidak sesuai
dengan semestinya.
DAFTAR PUSTAKA
Admin. Pengertian Insentif dan Tujuannya, Jenis, Bentuk, Prinsip, dan Indikator.
Maxmanroe.com – https://goo.gl/qMyV5L
Denny Bagus. 2010. Insentif: Definisi, Tujuan, Jenis, Proses dan
Syarat Pemberian Insentif. Jurnal-sdm.com – https://goo.gl/GxeDTm
Jimmy L. Gaol. 2014. A to Z Human Capital (Manajemen Sumber Daya
Manusia)